Monday, November 5, 2012

Incaran buang api

Oleh : Fadhil Ismi

Aku merupakan bakal biji di Istana ini
Bakal biji yang berusaha menjadi pohon mangga raksasa
yang bercita-cita menjadi lebih baik dari induk
Sekarang aku sudah menjadi pohon kecil

Tapi entah kenapa aku selalu menjadi incaran
Pohon kecil yang selalu jadi incaran tempat membuang api
Api yang dapat menghanguskanku
Yang membuatku layu tak berdaya

Setiap mereka dapat api
Selalu aku yang jadi tong api bagi mereka

Aku haus...
Sangat haus dilalap api
ingin sekali embun air yang memadamkan api disekitarku
Badanku seakan mati rasa

Aku selalu disiramkan api setiap hari
Aku hampir mati kehausan
Di saat itu mereka memberiku air

Tetapi ketika aku subur kembali
Mereka kembali membakarku

Aku...
Dimana aku bisa mendapatkan air yang segar
Yang dapat menyegarkanku di setiap waktu

Aku sangattt membutuhkan  sang air...

Penjaraku

 Oleh: Fadhil Ismi

Hampir kepala dua aku berhinggap
Madu dan racun telah kurasa
Tapi lebih dari sedrum racun dari madu
Racun yang setiap hari kucicipi hingga cintaku keronta

Senin - sabtu
pagi hingga petang
sedikit sekali madu yang kuhisap
Terkadang madu menjadi racun

Kumemberi madu mereka menganggap racun
Aku diberi racun aku anggap sebuah madu
Mereka tak tahu apa isi cintaku
yang hampir habis dimakan racun

Aku ingin keluar dari singgasana penjara ini
Yang selalu memberiku racun
Racun yang tak bisa kuanggap susu lagi

Setiap saat aku kembali ke penjara
Setiap saat itu pula mereka membuang sisa susu kepadaku
Aku tak tahu harus berbuat apa
Hanya naungan kesabaran yang ada di cintaku

Aku  tak tau kemana mau berbagi racun ini
Rata-rata jutaan umat benci akan racun
Sulit memahami

Sekarang aku membantu saja di penjara
tak peduli apapun yang diberikan
Aku menunggu waktu
sampai memecahkan ku kembali.


By : Fadhil Ismi