Sekarang aku kelas 2 SMA, aku sangat suka bergabung dengan organisasi, aku juga sangat suka menemukan tema-teman baru biar eksis, terus aku juga sangat suka melakukan hal-hal baru. Pada suatu hari aku mendaftar ke tempat les bahasa inggris yang menyediakan guru Native Speaker gratis lagi gimana aku gak daftar yang seperti ini pas banget buat aku. Nama tempat les ini adalah Al-Kahfi selain dapat pengalaman baru aku juga bisa kenal dengan bule-bule yang mengajar di situ. Tetapi ternyata kalau mau les bahasa inggris di sini harus mau jadi Voulenteer (Relawan) artinya mau melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Yah aku setuju aja pasti aku bakal dapat banyak pengalaman di sini. Akupun tau kalau les disini harus mau melakukan kegiatan-kegiatan sosial, sebelumnya aku juga sudah pernah les disini tapi les bahasa jepang dan gurunya native juga.
Namun pada suatu hari di sabtu sore orang-orang yang mendaftar dikumpulkan di satu waktu ingin menjelaskan bagaimana skema les disini. Pemimpin Alkahfi menjelaskan kalau mau menjadi Voulenter itu harus punya kekuatan fisik dan mental yang kuat. Ketika mendengar itu aku agak malas karena berhubungan dengan fisik, aku kurang suka fisik karena badanku gemuk hahahaha jadi bawaannya males aja. Terus sang pemimpin melanjutkan nanti kalau kalian bisa jadi Voulenteer yang kuat kalian bisa jadi Voulenteer Internasional bisa dibawa ke luar negri. Ketika mendengar itu rasa malasku hilang menjadi semangat yang luar biasa, sebelumnya aku tidak tau bahwa kalau les di sini ternyata bisa ada peluang ke luar negeri juga. Makin suka aja aku les disini. Ketika di akhir pertemuan sang pemimpin bilang kalau besok kita ada jalan-jalan santai ke Ie suum (tempat wisata air panas di aceh di ambil dari bahasa aceh ie = Air dan Suum = Panas). Aku senang karena aku juga belum pernah ke sana bisa nambah pengalaman.
Keesokan harinya aku bersiap-siap dengan memakai baju kemeja, celana jeans, tas baru hadiah ulang tahun dari ibuku untuk menaruh air minum dan bekal serta menggunakan selop.Kami ngumpul di Al-kahfi jam 09.00 beserta dengan peserta lainnya, tidak banyak yang datang sih hanya 7 orang 6 cowok 1 lagi cewek seorang dia SMA sama kayak aku. Aku terkejut kukira ramai yang bakalan ikut rupanya hanya segini yang lain ternyata banyak kesibukan lain. Ketika tiba aku melihat semuanya menggunakan sepatu untuk pergi temanku yang SMA juga memakainya namanya Dani.
”Dani koq pake sepatu?”Tanyaku
”Gag ada biar enak aja” jawabnya
”Pake selop gini gak papa kan?”
”yaiyalah gag apa-apa lagian cuman jalan santai koq”
”oh...” hatiku lega mendengar itu.
Sebelum berangkat kami diberi sebuah peraturan yaitu selama dalam perjalanan semua orang dalam berbicara sesama anggota harus menggunakan Bahasa Inggris kecuali terhadap orang-orang yamg bukan dalam grup kami, kami menyebutnya English Day. Mendengar peraturan itu membuatku terbebani sedikit karena ”This is for the first time you know?”( Ini baru pertama kalinya) hahaha sok pake bahasa inggris segala. Dan jika kedapatan menggunakan Bahasa Indonesia 1 kata harus berjalan kaki sejauh 20 meter.
Kami mulai berangkat jam 09.30 satu hal yang buat aku terkejut rupanya kami pergi ke Ie suumnya naik angkot dan kata sang pemimpin setelah sampai di sana kita akan jalan sekitar 6 km karena tidak ada angkot yang jalan kesana. Wah itu membuatku kaget ternyata emang betul jalan-jalan, jalan kaki hahaha. Setelah sampai di tempat awal untuk berjalan kaki aku kira jalannya datar saja ternyata jalan pertama aja sudah naikan. Malah tinggi lagi lumayan capek sih.
Setelah lima menit berjalan salah seorang warga sekitar berbicara pada kami dengan bahasa aceh.
”Hai aneuk ho meunjak?” (hai anak-anak kalian mau kemana?)
”Meujak Ie suum? jeuoh nyan ek becak mantong (mau ke Ie Suum ya? Jauh ti naek becak aja).
”Hana peu-peu pak” (Tidak apa-apa pak) jawab pemimpim Alkahfi.
Kami langsung melanjutkan perjalanan setelah naikan pertama telah selesai ternyata di depan masih banyak jalanan tanjakan lainnya. Hatiku sudah mulai dag dig dug karena badanku yang gemuk cepat lelah di jalanan yang begituan. Di perjalanan aku banyak diam karena harus ngomong dengan Bahasa Inggris dan hanya bicara setaunya aja. Selain panasnya minta ampun capek juga dan sulit bercerita karena harus menggunakan Bahasa Inggris. Dan ketika aku mulai kecapean dan berada di paling belakang mereka semua menungguku hingga sampai sejajar dengan mereka. Dan aku disuruh berdiri paling depan agar bisa sama-sama jalannya.
1 jam lebih perjalanan terasa sangat melelahkan dan akhirnya kami tiba di Ie Suum dan beristirahat di warung yang berada di sana. Kakiku rasanya pengen copot semuanya, jantungku berdetak kencang sekali, tapi aku tak percaya bisa sampai disini dengan berjalan kaki, pasti teman-temanku di sekolahku tidak pernah melakukan hahaha ini (heheh dalam hatiku dengan sedikit bangga). Aku duduk bersebelah dengan temanku Dani di warung sambil menghilangkan rasa capek
Beberapa saat kemudian datang seorang 2 pengunjung muda cewek yang datang ke warung yang sama dengan kami. Dan ini saatnya aku melampiaskan menggunakan Bahasa Indonesia, belum pernah aku sekangen ini dengan Bahasa Indonesia.
”Kak kakak dari mana?”Tanyaku
”Dari ketapang dek”
”Oh saya dari ketapang juga kak naik apa kakak ke sini?”
”Naik honda dek”
Dengan sedikit bangga aku bercerita.
”Kami jalan kaki kak...”
”Hah gila adek ni ya?”
Setelah itu kawan kakak tersebut telah selesai membeli yang dibutuhkan dan permisi pergi. Aku pun berbicara dengan Dani dengan Bahasa Inggris seadanya di sini aku tulis bahasa indonesianya aja ya.
”Hi Dani kamu capek gag?”
”Iya nih capek ya”
”Eh masak telur rebus kita di air panas?”
”Iya,,, nanti kita masak”
Setelah sekitar 45 menit kami beristirahat. Pemimpin Alkahfi mengumpulkan kami kembali dan mengatakan dalam bahasa inggris aku kurang ngerti yang dibilang tapi maksudnya. Setelah ini kita semua akan naik gunung. Mendengar hal itu membuatku dan temanku terkejut dan aku berkata I can’t (saya tidak bisa karena, aku hanya memakai selop). Namun sang pemimpin memberi support dan motivasi aku pasti bisa naik. Akhirnya setelah berkata seperti itu kami semua naik gunung. Gunungnya sangat curam, batunya licin, dan gunung ini tidak bisa dinaiki dengan menggunakan selop. Di naikan pertama aku masih bisa naik dengan menggunakan selop terus selanjutnya karena keringat kecapean dan keringatnya sampai ke kakiku aku tak bisa lagi menggunakan selop. Dan....... ahhh akhirnya...akhirnya aku melepas selopku! Dan naik gunung dengan nyeker hahahaha. Hanya itu yang bisa kulakukan jika tidak aku gag bakal nyampek-nyampek mengikuti mereka sambil berjalan di atas batu gunung yang panas. Ketika selopnya kulepas aku memasukkannya ke tas baruku waaahh masuk ke dalam tas baru....tapi pada saat itu aku tak kepikiran itu dengan cuaca yang cukup panas, batu-batu di gunung panas, nyeker lagi aduhhh cukup menderitanya diriku. Setelah beberapa orang yang tiba di tempat istirahat untuk makan siang. Aku ketinggalan dengan seorang lagi yaitu bang Ghaffar seorang Mahasiswa yang jalan bersamaku. Katika itu padahal hampir sedikit lagi sampai ke tempat tujuan tetapi aku sudah tak yakin lagi akan tiba di tempat itu aku berhenti dan duduk di bawah pohon yang lumayan rindangnya, dan aku muntah karena terlalu kecapean dan aku berkata
”can i speak indonesian now when i sick?”(bisa saya bicara bahasa Indonesia ketika saya sakit?
“It’s okay”jawabnya
Alhamdulillah…. dalam hatiku dan aku bercerita segala unek-unek capek dalam kepalaku dan aku menyuruh abang itu untuk jalan saja terus. Dia tidak mau dia tetap menunggu saya. Akhirnya sang pemimpin menjemput kami membawaku dengan berbagai kata-kata motivasi agar bisa sampai. Dan aku berjalan perlahan-lahan dan akhirnya tiba di tempat peristirahatan. Hah!!! Betapa lega hatiku tempat kami istirahat sangatlah nyaman bagaikan di surga berada di pepohonan yang sangat rindang, disejuki oleh angin gunung dan dapat melihat pemandangan kota Banda Aceh dan Ie Suum dari ketinggian sambil menikmati makan siang dan minum air. Waahh begitu lega hatiku dan sungguh luar biasa ciptaan Tuhan begitu indahnya bumi ini. Setelah istirahat sejenak aku dan Dani tetap tinggal di tempat karena abang-abang yang lain mau naik lagi. Setelah itu kami berdua sepakat untuk berbicara Bahasa Indonesia. Begitu banyak hal yang kami ceritakan, menggosipin orang-orang dan semua unek-unek hilang begitu saja, serta ia juga menertawakanku karena aku nyeker!!!hahahah. Tapi hatiku lega bisa berbicara Bahasa Indonesia lagi.
Satu jam lebih tidak terasa mereka telah kembali dan kami turun gunung. Ketika turun gunung disini aku hampir kehilangan nyawaku yang cuman satu karena aku terpeleset oleh batu gunung yang sangat licin dengan nyeker....apa tidak aku hampir jatuh dan aku memegang rumput-rumput uang panjang di sekitar gunung, tapi untung bang Dani salah satu Mahasiswa yang ikut juga memegangku hingga aku dapat posisi yang pas untuk bergerak normal kembali. Coba bayangin kamu terpeleset di gunung yang sangat curam ihhh sereem banget kan!.
Setelah sampai di bawah udah agak sorean aku bernafas lega dan bersyukur aku masih hidup dan aku merasakan haus yang luar biasa dan langsung beli air minum yang besar di warung tadi. Ahhh leganya. Sekitar satu jam beristirahat kami pulang lagi dengan jalan kaki sekitar 6 km lagi. Waah kakiku sudah bergetar ketika berjalan tapi apa boleh buat itu jalan satu-satunya. 5 menit perjalanan selopku putus!!! Aduuuhh sungguh sial hari ini aku berpikir apa dosaku hari ini? Dan aku terpaksa membeli sandal jepit di warung yang kebetulan kami lewat di situ. Setelah itu tanpa bertele-tele lagi kami melanjutkan perjalanan. 20 menit perjalanan ada satu mobil pekap terbuka belakang kami suruh berhenti dan meminta agar membawa kami samapi tempat naik angkot. Aku sangat bersyukur bapak itu mau mengantarkan kami. Kami di atas mobil curhat-curhatan dengan menggunakan bahasa Inggris sesekali dari kami pernah juga keceplosan menggunakan Bahasa Indonesia begitupun aku. Dan setelah tiba kami langsung naik angkot dan tiba di Alkahfi kembali dan aku pulang. Dan kami bisa pakai bahasa Indonesia lagi. Huft sungguh pengalaman baru yang paling mendebarkan dan menegangkan dalam hidupku.