Oleh
Fadhil Ismi
Aceh Islami, maju, damai, dan
sejahtera merupakan visi dan misi pembangunan provinsi Aceh 20 tahun mendatang
yang sudah disepakati dan terhitung sejak tahun 2005 yang berarti visi dan misi
tersebut harus terwujud pada tahun 2025. Isi dari ke semua visi misi tersebut
adalah untuk kebaikan provinsi Aceh. Sekarang adalah tahun 2012, itu berarti
sudah 7 tahun berjalan semenjak ditulisnya visi misi pembangunan Aceh.
Faktanya, Pada triwulan pertama
tahun 2012, jumlah pengangguran di Aceh melonjak menjadi dari 149.000 pada
Agustus 2011 menjadi 164.400 orang atau naik 15.400 orang. Angka pengangguran
sebesar 164.400 orang atau 7,87 persen tersebut, jauh lebih tinggi dibanding
rata-rata nasional yang sekitar 6 persen.
Melonjaknya
jumlah pengangguran di Aceh itu seiring dengan masih rendahnya pertumbuhan
ekonomi di provinsi tersebut, yaitu hanya sebesar 5,11 persen. Angka
pertumbuhan itu jauh lebih rendah dibanding angka pertumbuhan nasional yang
mencapai 6,3 persen..
Dalam hal ini sebenarnya tidak
ada kesalahan dari satu pihak saja, yakni kesalahan bersama yang baik untuk dipelajari bersama
agar terciptanya visi misi dari provinsi Aceh. Pembangunan dari sebuah provinsi
tidaklah bisa diwujudkan melalui seorang saja, melainkan seluruh penduduk pribumi
yang mendiami provinsi tersebut. Ibarat manusia dan Allah swt., Gubernur adalah
kepala dari tubuh manusia, sedangkan seluruh staf gubernur, masyarakat dan
seluruhnya adalah alat gerak dari kelapa tersebut. Kepala dan anggota gerak tak
akan bisa bergerak melalui izin Allah yang menuntun kita ke arah yang baik dan
benar.
Aceh
yang Islami, maju, damai dan sejahtera
Aceh yang islami adalah kondisi
masyarakat Aceh yang secara utuh menjalankan seluruh aspek kehidupannya
berdasarkan nilai-nilai Islam serta memiliki karakter dan akhlak mulia yang
toleran, santun, taat beribadah, memiliki etika, mencintai perdamaian, memiliki
ketahanan dan daya juang tinggi, cerdas, taat aturan, kooperatif dan inovatif
serta menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Aceh yang maju berarti kondisi
masyarakat Aceh yang memiliki berbagai keunggulan di segala bidang dan berperadaban
tinggi sehingga mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Kondisi
ini dicerminkan dengan meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, mantapnya
ekonomi, kelembagaan, pranata-pranata dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan
sosial dan politik.
Aceh yang damai