Suasana
di kelas 90% menggunakan bahasa inggris, jadi di dalam cerita ini aka nada pencampuran
bahasa. Dan lebih banyak ke dalam Bahasa Indonesia.
Tanggal
18 Januari 2012, Seluruh peserta XL Future leaders class Surabaya dan termasuk
aku yang dari Aceh bergabung ke Surabaya masuk ke ruang belajar kami yaitu di
Graha XL Jalan pemuda , Surabaya. Kami disambut oleh Pihak Xl di sana dan
memberikan semangat dan quote-quote kepada kami.
“Lead
yourself first, someday you lead the others” ( Pimpinlah dirimu sendiri
terlebih dahulu baru memimpin orang-orang lain.
Mereka
juga mengatakan dalam dunia kerja saat ini tidak hanya dibutuhkan nilai
akademik saja tapi bagaimana menjadi manusia yang memiliki sikap (Attitude)
yang baik. Jika kita memiliki Attitude yang baik maka kita jika berada dalam
posisi sebagai pemimpin kita bisa menghandle segala urusan dengan baik dan
hubungan ikatan antara karyawan dengan kita berlangsung dengan baik pula.
Setelah
kata sambutan itu selesai. Masuklah guru yang sangat professional di bidangnya.
Namanya ialah Itje Chodidjah. Kami memanggil beliau “Mom Itje”. Beliau adalah
seorang trainer komunikasi ,
pengembangan diri yang mengajari trainer juga pemuda seperti kami dan beliau juga
melatih guru Bahasa Inggris. Beliau terfokus ke dalam dunia pendidikan karena
beliau merupakan tamatan dari jurusan bahasa inggris sebagai study-nya. Sudah 25
tahun lebih pengalaman beliau mengajari
bahasa Inggris, dan 12 tahun kebelakang ini beliau menjadi trainer. Tidak hanya pemuda yang diajari, beliau juga mengajari guru bahasa inggris
sampai keliling ke beberapa negara di dunia seperti Yaman, USA, Vietnam, dan
beberapa negara lain. PAstinya beliau mungkin sudah pernah ke seluruh provinsi
di Indonesia untuk memberikan metode pengajaran bahasa inggris yang baik Aceh,
papua, Jakarta dll. Bahkan beliau mengajari guru saya sewaktu beliau mengadakan
pelatihan yang ada di Aceh, guru SMA N 3 pelajaran Bahasa Inggris.
“Future leaders! “begitulah Mom Itje memanggil kami semua.
Dimulailah dengan
pengenalan kursus. Durasi pembelajaran kami adalah 20 jam selama 3 hari (18 –
20 januari 2013). Yang akan kami pelajari adalah help the participant to learn communicate more effectively and
confidently in discussion and presentation, Socializing and speech. Making a good presentation , responding to
points given by audience.
Di awal kami dijelaskan
bahwa dalam presentasi Body language matter loudly. Bahasa
tubuh sangat menentukan presentasi kita bagus/tidak. Misalnya badan terlihat
lesu, jalan ketika presentasi tidak tegas, dan lain lain sehingga itu dapat
menimbulkan presentasi yang berbeda di pikiran banyak orang. Walau isi
presentasi bagus tapi tanpa didukung dengan bahasa tubuh yang baik dan
mendukung materi presentasi maka presentasi jadi kurang sempurna.
Selain itu kami juga
diajarkan cara bertanya dalam sebuah presentasi. Buatlah sebuah pertanyaan yang
memungkinkan bisa dijawab oleh presentator. Kita jangan menguji kemampuan
presentator, munculkanlah komunikasi yang baik antara kita dan presentator.
Buatlah pertanyaan yang kira-kira bisa langsung dijawab oleh presentator tanpa
ia perlu berfikir lama. Contohnya saat Ms. Itje memperlihaktkan beberapa foto
ketika ia melakukan training di banyak tempat ada sekitar 5 foto saat itu. Di
sini saya akan mencoba memberi contoh foto – foto kegiatan saya.
Picture 1
Picture 2
Cara
bertanya yang baik (karena kemarin kelas
bahasa inggris semua maka contoh di tulisan ini juga bahasa inggris).
In picture number 2,
where the photo was taken?
What activity you were
doing there?
Who take that photo?
Biasakanlah jika
bertanya secara structural. Maksudnya jika lagi dibahas gambar nomor 1, maka
biarkan ada 3 atau 4 pertanyaan di gambar tersebut. Baru jika ingin beralih ke gambar lain
(beralih ke pertanyaan/ gambar lain) maka gunakan : by the way , let me
question you another question. bla…bla..bla..
Jika ingin menanyakan
pendapat : In your personal opinion…..
Cara bertanya yang
buruk:
You have so many
experience, what is the most you like? (ini buruk karena sebagai orang yang
sudah banyak pengalaman, akan sangat sulit dijawab dan pada akhirnya
jawabannnya mengarang dan tidak tegas, tanyalah ke detailnya)
#Activity 1
Setelah itu kami
disuruh berdiskusi dan dibagikan kelompok secara acak. Kami disuruh
mendiskusikan tentang diri kami sendiri. Dengan waktu 10 menit untuk memikirkan
tentang kepribadian kita lalu mendiskusikan kepribadian yang ditulis tadi
secara berkelompok, serta melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas
seperti di atas. Timbullah kelas yang sangat aktif disini.
Setelah berdiskusi kami
disuruh untuk merespon, apa saja yang kami rasakan saat berdiskusi tadi.
Semuanya terdiam dalam 1 menit. Terus Mom Itje berkata:
“Orang Indonesia pada
umumnya sulit
untuk merepon , padahal itu sangat mudah dan banyak hal yang bisa
direspon! hanya karena kurang terbiasa jadinya respon itu kurang. Padahal
Respon itu hal yang penting. Ingat! Responding”
***Saatnya kami memberi
respon
Setelah itu baru
beberapa dari kami merespon dan akhirnya semua memang wajib member respon, no
one else don’t give a respon. Saat merespon ada yang tertawa, padahal hal
tersebut bukan yang pantas untuk ditertawakan. Kata Mom Itje jangan segala hal
yang tidak perlu ditertawakan pun ikut ditertawakan. Banyak dari kami pada
waktu merespon itu ada juga yang masih bingung dan tidak tahun apa yang akan
direspon. Mom itje member solusi , sulitnya member respon karena kita tidak
mengetahui mendengar yang baik sehingga mudah lupa ketika mengingat sesuatu.
Supeeeer sekali mom itje mengingat semua nama kami karena memiliki skill
mendengar yang baik. Kunci mendengar itu adalah Focus, Respect, Respon
Carefully, Understand, and Imagine what people said.
***Setelah itu
#Activity 2
Setelah itu kami kembali disuruh menuliskan tentang
diri kami sebanyak 1 halaman kertas ukuran kuarto. Beliau memberikan waktu 10
menit. Setelah waktu habis beliau membunyikan bel kecil imut pemberian anaknya J
(maaf tidak ada fotonya hehehe). Lalu kami disuruh menempelkan kertas kami di
dinding yang ada di kelas. Setelah kertas ditempelkan kami disuruh untuk
membaca minimal 1-2 tulisan punya teman lain.
Inilah suasana kelasnya
:
Suasana saat membaca
tulisan teman lain, sepi tanpa suara risuh karena ini waktunya membaca bukan
diskusi. heheheeh…
Bentuk tulisan saat itu beragam ada yang bentuk
tulisan berparagraf ada juga tulisan mind map. Mom itje menjelaskan bahwa:
Mom Itje meminta kami
untuk Merespon. Dan saat ini banyak dari peserta yang mulai berubah dan mulai
aktif dalam merespon tanpa perlu berfikir terlebih dahulu ketika minta respon.
Ingat respon! Respon! Respon itu penting.
“mind
map isn’t about writing, mind map is planning to write” Yup benar jika mind map
itu kan bukan bentuk tulisan dia lebih kepada hal-hal inti yang perlu diingat.
Setelah membuat mindmap itu mempermudah kita untuk menulis. Jadi pembelajaran
disini adalah jika ingin menulis buatlah mindmap terlebih dahulu.
***
Kami Istirahat dan shalat jumat bagi yang laki-laki. Setelah itu makan siang
dan kembali ke kelas.
Bersambung ke part 2 :) Ditunggu yaaa, akan segera dibuat lagi.
fadhil, the content is good, also you're good at remembering all those our activities and it will be better, if you use bigger font size and keep consistency in using one type of font in this post. :D
ReplyDelete