Monday, July 22, 2013

Mahalnya Cerita Kegagalan



Oleh fadhil ismi
            Jika kita ditanyai orang, mau sukses atau gagal? Pasti se-antero umat menjawab mau sukses. Ya pastinya begitu, siapa sih yang mau gagal? Penulis pun berfikir demikian maunya pasti sukses. Tapi terkadang untuk mendapatkan kesuksesan itu tak semudah menjawab pertanyaan di atas.  Banyak orang yang ingin sukses, tapi tak sedikit juga orang menghindari kegagalan yang bisa membawa kepada kesuksesan yang diprediksi bisa terjadi. Misalnya, menolak untuk ikut berbagai perlombaan karena takut kalah, tidak mau belajar lebih giat lagi sebelum ujian akhir karena berfikir hasilnya akan sama saja (bagi yang nilainya sering kurang baik dalam ujian), takut mencoba hal baru karena berfikir terlalu banyak resiko kegagalannya dan masih banyak contoh lainnya.
            Penulis ingin berbagi cerita sedikit tentang cerita nikmatnya kegagalan dalam hidup yang dijadikan pembelajaran. Dimulai dari cerita dalam dunia kepenulisan, mulai iseng-iseng ikut lomba nulis itu sekitar kelas 2 SMA karena awalnya suka ikut lomba nulis, jujur sih melihat nominal hadiah yang ditawarkan. Waw! Juara satu dapat 2 juta rupiah bagi tingkat pelajar. Tanpa berfikir panjang langsung kucatat temanya dan kucari bahan di perpustakaan. Seminggu membuat tulisan dengan perjuangan mencari bahan ke pustaka di sekolah, puswil, konsultasi menulis sama senior dan guru. Akhirnya siap! Kukirimkan tulisanku itu ke panitia. Alhasil aku tidak menang.  Alhamdulillah waktu itu dapat 20 besar se-sumatera dan aceh. Dan kusadari sekarang aku pantas untuk kalah, karena EYD yang seperti cakar ayam di dalamnya. Kisah ini menjadi moodbooster bagiku untuk terus mencoba, dengan memikirkan hall of fame  yang bakal kudapatkan hahahhah.
            Terus mencoba dan mencoba, tertampar dihantam dengan berbagai macam kekalahan yang kuterima. Terhitung sudah belasan kali aku mengikuti lomba dari lomba cerpen, artikel, essay, opini dan pada akhirnya kudapatilah kemenangan itu. Aku ingat sekali pada waktu itu lomba karya ilmiah tentang kepemudaan yang diselenggarakan KNPI Aceh, Alhamdulillah  aku dapat juara harapan II. Ini menjadi momentum sangat berharga dalam hidupku, karena “man jadda wa jadda”  barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya. Janji Allah itu memang pasti, jadi jangan pernah menyerah terus mencoba dan mencoba. Alhamdulillah saat ini aku sudah pernah menjuarai beberapa kali dalam lomba kepenulisan, dan puluhan kali kalah dalam perlombaan. Kalau dihitung-hitung ada sekitar 30-an kali ikutan lomba, Alhamdulillah menangnya ada beberapa kali dan akan terus mencoba untuk kompetisi berikutnya. Positifnya lagi, tulisan yang kalah dijadikan sebagai karya pribadi dan jadi bahan untuk di blogspot.com. Di dalam kekalahanku itu aku belajar, bahwa menulis buka lagi melihat dari nominal kemenangan ataupun selembar sertifikat penghargaan, tapi wawasan yang makin bertambah sehingga bisa berbagi pengetahuan ke orang lain nantinya di saat-saat yang dibutuhkan. Selain wawasan kita juga belajar banyak hal, dari tema yang diajukan dalam lomba kepenulisan.
Isyaratnya begini :
            “ Bagai melempar bola basket ke keranjangnya. Nah bola basket yang kita lempar berkali – kali itu bagaikan
usaha kita dalam mengikuti banyak lomba yang ada, kalau gagal ya coba lagi sampai masuk. Pastinya banyak kesempatan melempar yang ditawarkan, kesempatan itu diartikan sebagai kompetisi –kompetisi yang tengah diadakan. Jika terus-terusan melempar, InsyaAllah akan ada bola yang masuk. Nah, bola yang masuk itu adalah saat-saat kita menang.  Jadi teruslah melempar bola, sampai masuk sebanyak-banyaknya semampu kita. Semakin sering melempar bola, maka semakin terasah kemampuan untuk memasukkannya ke dalam lubang. Keep Spirit!”

           
Dari cerita bola di atas, jika tidak berhasil memasukkannya ke dalam lubang pastinya merasa kesal apalagi kalau bolanya hanya sedikit (Peluang lomba). Nah jangan ubah kekesalan menjadi malas teruslah mencari bola lainnya, usaha mencari bola adalah usaha mencari berbagai kompetisi yang ada. Kekelahan/kegagalan memang sangat pahit, tapi akan berujung manis dan rasa syukur yang luar biasa di akhir cerita.
            Ketika kita sukses dari cerita kegagalan yang ada, bisa menjadi cerita motivasi bagi teman-teman yang sering mengalami kegagalan. Bahwa untuk sukses itu, bukan hanya menjawab atau melafaskan “saya ingin sukses”, tapi dibarengi dengan Do’a Usaha Iman dan Taqwa. Banyak orang takut  bahkan menolak akan kegagalan, padahal jika dilihat lagi dengan metode pengecekan uang (Dilihat, Diraba, Diterawang). Maka ada sisi mahalnya ( bukan dalam segi uang, melainkan banyak orang yang menolaknya). Kegagalan bisa membawa kita menjadi lebih rendah diri kepada orang lain juga pastinya rendah diri kepada Allah. Menurut penulis sendiri :
            “Professional adalah orang yang pernah mengalami kekalahan juga kemenangan, sehingga ketika kalah, Professional bisa survive (bangkit) dan bisa memotivasi orang lain. Namun ketika menang Ia bersyukur dan rendah diri serta terus berusaha menjadi lebih baik lagi.”


Sumber gambar : 

No comments:

Post a Comment