Oleh: Fadhil Ismi
Hampir kepala dua aku berhinggap
Madu dan racun telah kurasa
Tapi lebih dari sedrum racun dari madu
Racun yang setiap hari kucicipi hingga cintaku keronta
Senin - sabtu
pagi hingga petang
sedikit sekali madu yang kuhisap
Terkadang madu menjadi racun
Kumemberi madu mereka menganggap racun
Aku diberi racun aku anggap sebuah madu
Mereka tak tahu apa isi cintaku
yang hampir habis dimakan racun
Aku ingin keluar dari singgasana penjara ini
Yang selalu memberiku racun
Racun yang tak bisa kuanggap susu lagi
Setiap saat aku kembali ke penjara
Setiap saat itu pula mereka membuang sisa susu kepadaku
Aku tak tahu harus berbuat apa
Hanya naungan kesabaran yang ada di cintaku
Aku tak tau kemana mau berbagi racun ini
Rata-rata jutaan umat benci akan racun
Sulit memahami
Sekarang aku membantu saja di penjara
tak peduli apapun yang diberikan
Aku menunggu waktu
sampai memecahkan ku kembali.
By : Fadhil Ismi
Hampir kepala dua aku berhinggap
Madu dan racun telah kurasa
Tapi lebih dari sedrum racun dari madu
Racun yang setiap hari kucicipi hingga cintaku keronta
Senin - sabtu
pagi hingga petang
sedikit sekali madu yang kuhisap
Terkadang madu menjadi racun
Kumemberi madu mereka menganggap racun
Aku diberi racun aku anggap sebuah madu
Mereka tak tahu apa isi cintaku
yang hampir habis dimakan racun
Aku ingin keluar dari singgasana penjara ini
Yang selalu memberiku racun
Racun yang tak bisa kuanggap susu lagi
Setiap saat aku kembali ke penjara
Setiap saat itu pula mereka membuang sisa susu kepadaku
Aku tak tahu harus berbuat apa
Hanya naungan kesabaran yang ada di cintaku
Aku tak tau kemana mau berbagi racun ini
Rata-rata jutaan umat benci akan racun
Sulit memahami
Sekarang aku membantu saja di penjara
tak peduli apapun yang diberikan
Aku menunggu waktu
sampai memecahkan ku kembali.
By : Fadhil Ismi
No comments:
Post a Comment