Sunday, January 2, 2011

Merefleksikan Kembali Smengat Pemuda-Pemudi Indonesia Melalui Sejarah

Dewasa ini banyak orang khususnya pemuda-pemudi yang melupakan sejarah. Akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat sehingga mereka lalai di dalamnya dan melupakan arti penting sejarah. Padahal sejarah sangat penting untuk dipelajari dikarenakan itu bisa menjadi acuan serta perbandingan agar pemuda-pemudi bisa menjadi generasi penerus yang baik dan teladan di masa yang akan datang tanpa melupakan jasa pahlawan dan menghargai sejarah. Tetapi faktanya para pemuda modern sekarang ini sikap “national and character building” mereka sudah mulai merapuh.
Banyak titik lokasi di Indonesia terjadi tawuran antar pemuda. Padahal pemuda dan pemudilah yang nantinya di masa yang akan datang akan menjadi pemimpin-pemimpin di negeri ini, tetapi yang terjadi malah tawuran . Di mana sikap nasionalisme mereka? Apakah sikap kedaerahan masih melekat dalam diri mereka? Jadi apa makna sumpah pemuda yang diikrarkan dulu pada tanggal 28 oktober 1928 yang isinya tiga sendi persatuan Indonesia, yaitu persatuan tanah air,bangsa dan bahasa. kalau begini bagaimana pemuda-pemudi dapat bersatu. Jika tak bersatu maka pembangunan nasional pun sulit tercipta yang ada malah kemunduran yang terjadi di negeri ini, jika hal ini belum teratasi. Jika saja pahlawan-pahlawan kita bangkit kembali menapaki kaki di bumi pertiwi mereka pasti sangat sedih melihat melihat kondisi pemuda-pemudi Indonesia sekarang ini.
Banyak pemuda-pemudi tak memahami makna pancasila dan lagu Indonesia raya sewaktu upacara bendera di sekolah setiap hari senin di sekolah mereka dulunya maupun sekarang yang masih duduk di sekolah. Mungkin hanya sebagian kecil dari mereka saja yang mengerti akan hal tersebut contoh saja seperti anggota paskibraka. Bahkan mereka lupa dengan hari yang menjadi tonggak sejarah pemuda Indonesia yaitu hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 oktober itu. Tak sedikit juga yang mengingatnya tetapi mereka tak memaknai hari tersebut sabagai sebuah hari yang penting. Segelintir orang ada yang sampai menganggap memperingati hari-hari bersejarah sebagai suatu hal yang tidak penting. Sungguh memalukan sikap pemuda-pemudi yang beranggapan seperti itu, tidak sedikitpun menghargai jasa para pahlawan, orang tua dan pemuda-pemudi dulu. Padahal kita bisa merasakan manis seperti sekarang akibat perjuangan mereka yang pahit dulu.

Pembahasan
Revitalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perbuatan menghidupkan kembali atau menggiatkan kembali berbagai kegiatan tradisional diadakan dalam rangka kebudayaan lama (Balai Pustaka, 2007). Revitalisasi peran pemuda-pemudi sangatlah penting karena merekalah yang menjadi modal besar bangsa Indonesia yang akan membangun negeri ini menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Mereka yang jadi pemimpin bukan hanya dilihat dari segi kecerdasannya maupun ketegasannya dalam mengambil sebuah keputusan.Tetapi juga dilihat dari cara ia menghormati para pahlawan, sejarah, pancasila, lagu Indonesia Raya dan juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Kenapa harus begitu?
Karena jika seorang pemuda maupun pemudi tidak memiliki sikap seperti yang disebutkan tadi bisa saja mereka melakukan hal sewenang-wenang seperti, yang banyak dilakukan oleh pejabat kita lakukan sekarang yaitu KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Mungkin banyak juga dari pejabat-pejabat kita yang sudah duduk di kursi DPR yang tidak memahami pancasila, sejarah Indonesia dan Tidak ada rasa Nasionalisme yang kuat. Jika mereka memahami makna dari pancasila saja mungkin KKN di Indonesia bisa berkurang atau bahkan tidak ada. Jika para pemimpin-pemimpin kita memiliki rasa nasionalisme yang kuat, memahami pancasila pasti mereka akan berpikir beribu kali jika akan melakukan tindakan korupsi yang dapat merugikan rakyat.
Kejadian buruk tidak hanya terjadi di kalangan pejabat-pejabat saja, tetapi juga di kalangan pemudanya. Seperti melakukan aksi demo dan tawuran. Sikap seperti tawuran antar pelajar itu pastinya akan memecah belah persatuan antar sesama bangsa Indonesia. Itu semua dapat terjadi karena mereka tidak menghargai sejarah dan pancasila dan menganggap itu sebagai suatu hal yang tidak penting. Apa jadinya di masa depan, sekarang saja mereka sudah tidak dapat menghargai baik pancasila maupun sejarah Indonesia. Kehancuran, perpisahan antar kaum, korupsi makin bertambah daripada sekarang dan tingkat kemiskinan meningkat tinggi. Tentunya seluruh bangsa Indonesia termasuk pemuda tidak ingin hal itu terjadi, jika negaranya mengalami kemunduran. Tetapi pengaplikasian tindakan dalam hidup dari sebagian pemuda Indonesia mengarah ke arah tersebut.
Bagi sebagian pemuda yang sudah banyak membuat prestasi di sana sini dan yang berbuat baik sudah pasti sudah mengerti sedikitnya makna penting dari pancasila, sejarah dan lainnya. Hal ini tidak boleh setengah-setengah tetapi seluruh rakyat Indonesia khususnya para pemuda-pemudi harus bersatu dalam membangun bangsa Indonesia ke arah kemajuan dan menciptakn kedamaian, ketentraman dan kemakmuran dalam kehidupan bermasyarakat.
Marilah sedikit kita merefleksikan
diri akan makna peristiwa yang sangat bersejarah yaitu peringatan hari sumpah pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 oktober peristiwa yang menjadi tonggak pergerakan pemuda-pemudi Indonesia. Yang dihasilkan dari kongres pemuda Indonesia II. Kepada kongres juga diperkenalkan lagu indonesia yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan bendera merah putih juga dipandang sebagai bendera pusaka Indonesia.
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
Jika kita mengaku bertumpah darah yang satu adalah sangat tercela jika seseorang melakukan perbuatan yang merugikan bangsanya sendiri, bukan berarti boleh merugikan bangsa lain, musuh utama kita kalau jadul adalah penjajah kolonial Belanda maka saat ini adalah para penguasa atau pemegang salah satu otoritas yang dengan itu telah melakukan kesewenang-wenangan dalam bentuk korupsi dan manipulasi menghisap uang negara sama dengan perilaku penjajah menyedot sumber daya alam dan manusia bangsa ini secara langsung. Dan menghilangkan kesempatan orang lain untuk mendapatkan haknya.
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
Mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia perlunya pembanguan karakter national building, diperlukan pengelolaan peran yang lebih proporsional secara assimilatif menembus batas-batas wilayah, suku dan golongan, semua berlandaskan pada basis kompetensi yang handal dan semua orang memiliki akses yang sama meraih kompetensi tersebut. Semua orang di seluruh wilayah, suku dan golongan harus diberi pengetahun tentang arti penting sejarah dengan cara menyenangkan. Misalnya saja dengan membuat sebuah film atau sinetron yang menyangkut pautkan tentang kondisi Indonesia saat ini dan makna-makna kesatuan nasional dan sejarah Indonesia.
Sejarah bangsa ini berasal dari Sabang sampai Merauke, nasionalisme manajemen pengelolaan peran harus bisa mengakomodasi dan memberikan akses seluas-luasnya sesuai kompetensi yang dimiliki. Nasionalisme budaya harus berdiri pada kekuatan untuk bersatu dan bersama dan tak melanggar dan harus menghargai budaya dari berbagai suku di Indonesia.
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Pendidikan adalah ideologi pembebasan bagi setiap orang dan hanya orang terdidik yang memiliki potensi menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Bahasa mencerminkan sikap perilaku, moral dan budaya bangsa, dengan demikian semua jenjang pendidikan negeri atau yang difasilitasi oleh negara seharusnya dapat dinikmati gratis, berapun dana yang dibutuhkan untuk itu dan semua orang bisa mengaksesnya sesuai kemampuan dalam kompetensi yang jujur, transparan dan akuntabel. Semua lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta tidak boleh menjadi lahan bisnis, semua pelaku pendidikan harus mendapat jaminan kesejahtraan yang layak dari profesi mereka masing-masing di segala level tingkatan.
Dengan merenungkan itu semua, maka akan jelaslah kiranya bagi kita semua, bahwa kemerdekaan yang diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, dan perjuangan besar rakyat selama revolusi melawan kolonialisme Belanda, adalah - secara langsung atau tidak langsung - produk atau kelanjutan perjuangan para pejuang sebelumnya, yang banyak meringkuk di penjara-penjara dan para pahlawan yang tewas terbunuh membela negara.
Sumpah Pemuda mempunyai peran penting untuk mempersatukan rakyat, baik semasa pemerintahan kolonial Belanda maupun selama revolusi. Karena itu, sumpah ini jugalah yang sampai sekarang ini harus tetap menjiwai bangsa kita.
Walaupun, secara resminya sumpah pemuda juga diperingati tiap tahun selama ini, tetapi lebih berfungsi sebagai upacara yang kosong isinya. Maklumlah, kita tidak bisa mengharapkan dari mereka yang tidak mengerti - atau bahkan memusuhi - ajaran-ajaran Bung Karno untuk menghayati benar-benar Sumpah Pemuda., Bhineka Tunggal Ika, atau Pancasila. Dan, yang lebih menyedihkan lagi adalah bahwa orang-orang dari kategori macam itu sekarang ini masih terdapat di kalangan “elite”, atau orang-orang yang menempati kedudukan dalam berbagai lembaga negara (MPR, DPR, Mahkamah Agung, kalangan militer, dan aparat-aparat pemerintah lainnya).
Kesimpulan
Dari semua yang saya paparkan tadi dapat diambil kesimpulan bahwa, Sebagai rakyat Indonesia kita sudah seharusnya bersatu khususnya para pemuda serta pemudinya hilangkan sikap untuk saling tawuran. Karena hal tersebut dapat mengkondisikan Indonesia menjadi lebih buruk. Hargailah jasa para pahlawan kita dahulu yang telah memperjuangkan Indonesia dengan semangat juang yang tinggi dan rasa Nasionalisme yang kuat antara satu dengan lainnya. Saatnya giliran kita menghargai jasa pahlawan dengan cara memiliki rasa Nasionalisme yang kuat, juga berjuang membangun serta meningkatkan kualitas dari negara kita tercinta Indonesia. Isi dari tiga sumpah pemuda harus kita pahami benar akan nilai dari isinya.
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.


Saran
Mempertimbangkan itu semuanya, maka sudah sepatutnyalah kalau, untuk selanjutnya, Hari Sumpah Pemuda bisa dijadikan sebagai agenda bangsa yang serius. Ketika angkatan muda dan berbagai komponen bangsa sudah selama puluhan tahun diperbodohkan oleh Orde Baru dengan sejarah yang dipelintir (atau dipermak) maka mengangkat kembali sejarah lahirnya Sumpah Pemuda di tempat ketinggian yang setimpal adalah perlu sekali. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, kata Bung Karno.
Karena jika kita melupakan sejarah kita tak akan paham sulitnya para pahlawan memperjuangkan negeri kita dulu.Banyak nilai positif yang dapat diambil dari mempelajari sejarah. Melupakan sejarah berarti bagai kacang lupa kulitnya.
Bagi para remaja yang kurang suka membaca buku ayolah mari kita mencintai Indonesia dengan cara mendownload lagu-lagu perjuangan Nasional dan mendengarkannya. Karena lagu-lagu nasional, musik yang dihasilkan sangatlah khas dan membuat kita bersemangat akan memajukan negeri ini. Atau saran kedua, tontonlah film-film yang berisikan tentang cerita kehidupan perjuangan kemerdekaan dulu.



Keterangan: Ini merupakan karyaku dalam lomba karya tulis remaja yang diselenggarakan KNPI Banda Aceh dalam memperingati hari sumpah pemuda ke82. Dan Alhamdulillah untuk pertama kalinya aku menang dalam lomba menulis aku bahagia sekali...Sewaktu diumumkan bahwa aku menang sebagai juara harapan 2..walaupn harapan aku tetap senang dan bangga sekali dengan kemenanganku ini. Karena sudah banyak lomba-lomba lain yang aku ikut di tahun 2010 kemarin tidak ada yang menang dan baru kali ini aku menang. Aku yakin aku akan menang di Lomba-lomba yang aku ikuti ke depannya amiiin......

No comments:

Post a Comment